Maaf, aku memang suka berpura-pura…
Aku diam padahal sangat merindu, aku tertawa padahal gelisah, aku fokus
mendengar padahal sedang memikirkanmu, dan aku menghilang padahal
memperhatikanmu. Bahkan saat aku bilang ‘ya sudahlah’, yang padahal
mengharapkanmu sepenuh hatiku.
Dan maaf...aku memang suka menulis apapun yang sedang kurasakandengan menulis, bebanku larut dalam tulisan
dengan berkata-kata yang menghibur...aku merasa terhibur
setidaknya hati kecilku yang mampu memberikan kesejukan bagi jiwaku sendiri
Kamu...
Seolah telah menjadi teman akrab otakku
yang setiap harinya selalu dipikirkannya, diingatnya dengan baik
rekaman kenangan begitu rapi tersusun dan selalu berputar
sampai pada suatu hari, kau memutuskan untuk menyudahi segalanya
sesuatu yang tak akan mungkin terjadi dalam masa depanku dan masa depanmu
Yaa, aku diam dalam senyuman terbalut air mata
Aku sendiri, disini..
di tempat yang ingin kusinggahi bersamamu nanti
bersama sepenggal harapan yang telah porakporanda karena sebuah perpisahan
Mimpi indah yang menjadi mimpi buruk dalam sekejap
Bukan salahmu..
Andai dulu aku tak berani memulai, mencintaimu dan mengenalmu
ah tapi inilah jalanku, sekali lagi aku merasakannya
menyayangimu, memelukmu, menciummu, beradu kasih denganmu dalam doa-doaku
Kepura-puraanku, ketidakpedulianku dan diamku adalah palsu
Aku tetap memikirkanmu, dengan air mata yang beradu dalam hujan
Dan tetap begitu sampai Tuhan membuatku lupa dengan sendirinya..
Subah, di penghujung Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar